SOSBUD  

Hujan Badai di Dubai Uni Emirat Arab

Hujan Badai di Dubai Uni Emirat Arab

Pada pertengahan April 2024, Dubai dilanda hujan deras yang menyebabkan banjir besar. Ini merupakan salah satu banjir terparah dalam sejarah Dubai. Hujan badai dengan curah hujan sebesar 250 milimeter tersebut dikabarkan sebagai yang terbesar dalam 75 tahun terakhir. Fenomena itu juga menyebabkan banjir di hampir seluruh area hingga menenggelamkan sejumlah mobil yang terjebak di tengah jalan.

Seorang WNI bernama Nur Hadiani yang bekerja di Uni Emirat Arab menceritakan momen terjebak banjir parah yang merendam negara tersebut sejak Selasa (16/4/2024). Banjir terjadi di beberapa kota seperti Dubai dan Al Ain usai turun hujan dengan curah tertinggi dalam 75 tahun terakhir di negara tersebut.

Nur Hadiani atau Ani, adalah salah satu warga yang tinggal di daerah Al Ain, sekitar 130 km dari Dubai. Kota ini diketahui memiliki curah hujan tertinggi saat itu. Ani mengisahkan pengalamannya saat hujan deras turun dan menyebabkan banjir di wilayah Al Ain dan cara pemerintah UEA menangani banjir di wilayahnya.

Menurut Ani, UEA biasanya cukup jarang dilanda hujan pada sekitar April. Dalam waktu setahun, diperkirakan hanya ada dua atau tiga kali hujan saat pergantian musim. Namun tahun ini, hujan terus turun sejak hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada 10 April 2024 dengan intensitas rendah hingga tinggi. “Dua hari satu malam berlanjut hujan tidak berhenti setelah itu, tapi itu masih hujan biasa dan kita masih seneng-seneng saja,” ujarnya

Namun, keadaan berubah saat hujan turun pada Selasa (16/4/2024). Hujan yang biasanya hanya gerimis atau kadang lebat berubah menjadi hujan sangat deras. “Pas Maghrib, dahsyat hujannya, sangat mengerikan. Hujan yang benar-benar baru kali ini terjadi selama saya di Emirat,” lanjutnya.

Dia menuturkan, puncak hujan badai terjadi pada malam hari pukul 19.00 sampai 20.45 waktu setempat. Hujan turun sangat lebat disertai petir dan angin yang tanpa henti. Hujan deras mengakibatkan air menggenang sejak sore hari. Saat menjelang malam, genangan air di halaman rumahnya bertambah banyak menjadi seperti ombak ketika tertiup angin.

Sejumlah wilayah dikabarkan mulai surut dari genangan air, namun beberapa tempat masih banjir. Sementara itu, Bandara Internasional Dubai telah kembali beroperasi usai ditutup karena terendam banjir. Banjir yang diakibatkan oleh hujan badai terbesar itu bisa terlihat melalui satelit luar angkasa dalam beberapa hari usai hujan mereda.

Menurut laporan CNN, beberapa wilayah yang tertangkap satelit Landsat 9 yang dioperasikan NASA masih tergenang banjir dalam beberapa hari pasca hujan badai. Citra satelit menampakkan banjir merendam sejumlah wilayah kota Dubai dan Abu Dhabi. Sejumlah fasilitas umum dan layanan publik pun turut terendam banjir.

Kepala operasional bandara Dubai Majed Al Joker mengatakan bahwa Bandara Internasional Dubai baru akan pulih sepenuhnya pada Kamis (18/4) seusai diguyur hujan deras pada Selasa (16/4), seperti dikutip Reuters.

Hujan badai yang sangat jarang terjadi di UEA mengejutkan warga yang sedang menjalani aktivitas harian. Ini karena negara tersebut cenderung memiliki iklim gurun yang gersang.

Ketika dilanda hujan lebat, sistem drainase UEA pun kewalahan hingga tak bisa menampung debit air yang berlebih. Hingga kini, beberapa wilayah UEA sudah berangsur kering dan aktivitas harian warga Dubai hingga Abu Dhabi pun berjalan secara normal.

Penyebab:

  • Hujan Deras: Curah hujan pada 16 April mencapai lebih dari 250 mm di Emirat Al Ain dan lebih dari 100 mm di Dubai, jauh melebihi rata-rata tahunan.
  • Sistem Drainase: Kapasitas sistem drainase Dubai tidak mampu menampung air hujan yang begitu deras, sehingga air meluap dan menggenangi jalanan, rumah, dan tempat usaha.
  • Topografi: Dubai terletak di dataran rendah, sehingga air tertahan dan tidak mudah mengalir ke laut, memperparah dampak banjir.
  • Penyemaian Awan: Ada spekulasi bahwa program penyemaian awan (cloud seeding) yang dilakukan pemerintah UEA untuk meningkatkan curah hujan turut berkontribusi,namun belum ada bukti ilmiah yang kuat.

Dampak:

  • Kerusakan Infrastruktur dan Harta Benda: Banjir menyebabkan kerusakan parah pada jalan, rumah, dan tempat usaha.
  • Gangguan Aktivitas Sehari-hari:Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari, dengan beberapa sekolah dan bisnis terpaksa tutup.
  • Korban Jiwa: Banjir di UEA menyebabkan satu orang meninggal, dan 20 orang di Oman.

Upaya Penanganan:

  • Bantuan Darurat: Pemerintah UEA menyediakan bantuan darurat seperti makanan, air minum, dan tempat tinggal bagi para korban.
  • Perbaikan Infrastruktur: Upaya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir sedang dilakukan.
  • Peninjauan Sistem Drainase: Sistem drainase di Dubai sedang dikaji ulang untuk memastikan dapat menangani hujan ekstrem di masa depan.

Pelajaran Penting:

  • Banjir di Dubai merupakan pengingat akan semakin seringnya peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
  • Negara-negara di seluruh dunia perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap bencana alam.
  • Penting untuk mengembangkan sistem drainase yang lebih baik dan infrastruktur yang tahan terhadap banjir.

Ditulis Oleh: Geralda Levina