Banyak hal yang dapat dilakukan oleh kaum muda milenial di zaman yang serba digital saat ini. Zaman dimana tak lagi harus berisik dengan suara ketikan mesin tik jika ingin mencetak tulisan. Kaum pemuda di zaman digitalisasi saat ini perannya tentu tak sama dengan zaman dimana pada era pemuda 80-an kebawah yang buta dengan suasana perkembangan dunia.
Tidak seperti sekarang hanya dalam satu perangkat digenggaman bernama handphone yang smart pastinya lebih mudah menyalurkan beragam ide dan kreatifitasnya melalui internet. Di zaman ini seharusnya kaum muda atau yang lebih keren disebut kaum milenial bisa berbuat lebih banyak sebab dimudahkan dengan kecanggihan teknologi. Media sosial seperti Youtube, Facebook, Instagram, twitter, website, blog dan lain semacamnya menjadi sarana efektif untuk berkarya bagi daerahnya.
Sebagai contoh paling banyak diminati kaum milenial saat ini berkarya melalui Youtub. Kanal ini selain berpenghasilan yang menggiurkan juga sebagai ajang unjuk kecerdasan, skill, bahkan ide memberikan sajian menarik sebuah konten. Sebuah idealisme dalam bentuk karya yang menyajikan keindahan daerahnya misalnya menampilkan tempat-tempat wisatanya, produk-produk khasnya, budayanya atau apapun yang ada di daerah sehingga membuat daya tarik warga luar daerah lain merasa penasaran ingin mengunjunginya.
Ya, meski tak harus bergerak secara nyata di dunia nyata, hal-hal itu memiliki pengaruh yang sangat luar biasa karena secara tidak langsung kaum milenial yang memiliki kemauan berkreatifitas seperti itu sama halnya dengan “duta bagi daerahnya” karena sudah mau membuat sebuah konten yang tanpa sengaja mempromosikan keistimewaan-keistimewaan daerahnya.
Baca Juga :
- Peran Pemuda Dalam Implementasi Ilmu Manajemen Terhadap Pembangunan Daerah
- Peran Pemuda Dalam Pembangunan Daerah “Membangun Desa Dari Jauh”
- Peran Pemuda Dalam Pembangunan Daerah, Opini By Andrian Permana
Berkreatifitas melalui dunia maya bukanlah hal yang dianggap kecil sebab seluruh dunia akan bisa melihatnya. Bahkan Melalui pemanfaatan media sosial, kaum pemuda dapat menjaring dan membuat sebuah komunitas atau bisa mengajak sesama warganet muda lainnya untuk membuat ide-ide brilian membuat karya-karya nyata untuk daerahnya.
Salah satu contoh nyata yang ditemui pada aktifitas media sosial ada yang namanya komunitas sedekah. Komunitas dengan nama “Sebarin” singkatan dari “Sedekah bareng Indramayu” yang digagas seorang tokoh pemuda bernama Boby asal Jatibarang ini sudah cukup familiar dan terbukti perannya bergerak dalam sosial membantu orang-orang yang tak mampu.
Bukan hanya didunia maya namun juga sudah rutin bergerak dalam bentuk nyata. Mereka bukan hanya berbagi makanan setiap hari jumat, namun juga berbagi sembako, pakaian, alat sholat, santunan bagi marbot-marbot, anak yatim dan kebutuhan-kebutuhan yang urgen bagi kalangan kaum duafa dan anak-anak yatim. Bahkan komunitas ini bisa ikut membantu membangunkan sebuah mushola, membangunkan rumah yang layak bagi keluarga yang tak mampu.
Meskipun bukanlah yayasan namun komunitas sedekah melalui media sosial ini sudah sangat dipercaya dan amanah sehingga semakin banyak mendapatkan donatur-donatur yang dapat dibilang rutin mau ikut bersedekah. Komunitas ini pun dapat menjaring pemuda-pemuda yang seide dan sepemikiran sehingga kini sudah banyak yang membantunya.
Nah contoh kecil inilah setidaknya sudah membuktikan kalau pemuda milenial dapat membangun daerahnya dengan cara dan ide masing-masing yang dapat dituangkan melalui internet. Meskipun awalnya di dunia maya, namun pada akhirnya akan berwujud di dunia nyata. So, jangan berhenti berkarya selalu berfikir positif dan memiliki jiwa membangun daerahnya menurut idenya masing-masing. Kalian siap?**
Penulis : Soim Musadat