Indramayuinfo.com – “Tine Tang” sebuah Masjid unik yang berada di gerbang Sentul Barat, ternyata mempunyai kisah yang menarik. Siapa sangka, Masjid ini adalah Masjid yang dibangun Airlangga Hartarto sebagai wujud bakti kepada orang tuanya.
Hal tersebut baru terungkap setelah ada penuturan dari Jusuf Hamka yang merupakan pengusaha yang dikenal sebagai Bos Jalan Tol.
Menurut Jusuf Hamka, pada saat itu Airlangga Hartarto lewat daerah Sentul Barat dan melihat ada Masjid bagus lalu dia bertanya. “Suf, itu Masjid siapa sih?” Ujar Airlangga. Jusuf Hamka menjawab jika Masjid tersebut adalah miliknya.
Baca Juga:
- Airlangga Hartarto Bersholawat Bersama Habib Syech
- Ini Bukan End Game, Ini Adalah Blame Game!
- Paman AHA Ajak Masyarakat Makan Buah Nusantara
Kemudian Airlangga secara spontan bilang ke Jusuf Hamka bahwa dirinya memiliki keinginan untuk membuat Masjid. Apalagi sosok yang akrab di sapa Paman AHA tersebut memiliki Nazar untuk membangun Masjid untuk orang tuanya.
“Saya sudah niat, mau bikin Masjid buat beliau (orang tua)” Tegas Airlangga. Sembari bercanda Airlangga juga mengatakan “Saya mau akuisisi Masjid tersebut (Tine Tang)”.
Mendengar pernyataan Airlangga tersebut, Jusuf Hamka kaget dan memintanya untuk tidak mengakuisisi Masjid tersebut. Lebih lanjut Airlangga meyakinkan Jusuf Hamka.
“Ini kan Nazar, niat saya tidak boleh dikasih orang, saya niat, saya ada rejeki, saya mau bikinin buat orang tua saya” Terang Airlangga.
Selain diambil dari nama orang tua Airlangga, nama Tine Tang juga mempunyai arti lain. Tadinya Jusuf Hamka mau buat Masjid Baba Alun ke-4. Tapi karena sudah diakuisisi, maka penamaan Masjid diserahkan sepenuhnya kepada Airlangga.
Ketika ditanya Masjid tersebut mau dinamakan apa? Jusuf Hamka kaget ketika Airlangga menuliskan nama “Tine Tang”. Ternyata “Tine” itu nama ibunya yaitu Hartini jadi Tine yang merupakan nama panggilan waktu kecil.
Sedangkan “Tang” adalah nama ayahnya yaitu Hartarto yang waktu kecil di panggil Tang. Maka nama “Tine Tang” adalah gabungan nama panggilan waktu kecil Ibu dan Ayahnya.
Selain itu juga, nama “Tine Tang” dapat di artikan sebagai Pintu Surga atau Rumah Tuhan. Setelah mengetahui latar belakang penamaan tersebut Jusuf Hamka langsung merasa setuju dan disepakati Masjid terbut diberi nama Masjid Jami Tine Tang. Sementara orang China bilang Masjid Jami Tien Tang.
Pemilihan bentuk arsitektur unik ini juga bukan tanpa alasan, ada makna tersirat dalam pemilihan arsitektur ini. Airlangga tidak mempermasalahkan meskipun arsitektur bangunan tersebut merupakan arsitektur oriental.
Karena Masjid adalah tempat ibadah, mau arsitekturnya apa saja yang penting adalah tempat ibadah. Ini oriental, disinilah kita tunjukan bahwa pemimpin harus berani memulai keberagaman. Ujar Jusuf Hamka, menyampaikan perkataan Airlangga.
Jusuf Hamka juga salut dengan kata-kata Airlangga “Kalau kita sebagai pemimpin tidak memulai, kapan lagi rakyat kita akan memulai keberagaman. Justru kita harus memberi contoh keberagaman ini dari kita”
Karena merasa kagum dengan apa yang disampaikan Airlangga. Kemudian Jusuf Hamka menyematkan gelar “Tahta Untuk Rakyat” kepada Airlangga Hartarto.