Seblak Untuk Mengenang Bapak

Seblak Untuk Mengenang Bapak

Indramayuinfo.com –  Setiap orang pasti memiliki ujian hidup masing-masing. hal itu semata-mata harus dilewati setiap orang dengan berbesar hati.

Namun, tidak ada kata “mundur” bagi Murni Sumiati, seorang ibu yang berjualan Seblak asal Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, ditinggal sang ayah menjadikannya tulang punggung keluarga.

“Hancur si, aduh gimana ini paling dekat sama bapak, tulang punggung bapak, ngeliat mama aduh gimana bisa gak ngebiayain mama. Hidup itu keras, ngga mungkin ngandelin orang terus” Terang Ibu Murni Sumiati.

Baca Juga:

Walaupun sudah menikah, pendapatan sang suami yang bekerja serabutan masih jauh dari kata mencukupi untuk menghidupi kedua anak mereka, serta ibunda dari bu Murni. Teh Murni itu baik banget, ramah, ia melanjutkan warisan usaha es batu sang ayah untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Tak hanya itu, ia juga mencoba membuka warung kecil untuk menambah pemasukannya, namun keadaan berubah ketika pandemi datang dan suami tidak ada pekerjaan lagi. Demi keluarganya, ia memulai usaha baru yaitu berjualan Seblak yang dibantu sang putri ia bisa mendapat paling besar 50 ribu rupiah per hari.

Dimulai dari berbelanja bahan, Ibu Murni biasa berjalan kaki ke pasar atau diantar oleh sang suami, tatkala si kecil selalu ikut menemaninya. Kemudian, ia akan memasak Seblaknya jika ada yang memesan agar tetap hangat dan rasanya tidak berubah.

Jika belum ada yang datang untuk membeli, Ibu Murni dan sang putri memasarkan lewat status WhatsApp. Jika nantinya ada yang memesan, sang puteri biasanya mengantarkan ke alun-alun.

Walaupun begitu usaha Ibu Murni tak begitu lancar. Terkadang sang putri menolak jika harus mengantarkan dagangannya karena malu dengan profesi sang Ibu yang berjualan. Pelan-pelan sang Ibu mencoba menjelaskan bahwa selama itu halal tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pandemi juga menjadi masalah baru bagi Ibu Murni, pembelinya kian berkurang dari waktu ke waktu bahkan penurunan omset hingga tak ada satupun yang beli, pernah ia rasakan. Hal itu sangat sulit baginya, mengingat ia harus membiayai sang ibu dan putrinya yang masih bersekolah.

“Pengen cari tambahan gaji suami pas-pasan karna setelah papah meninggal otomatis mama saya yang biayain, rasanya sulit banget apalagi masih punya adik lagi sekolah, kakak juga masih honor gajinya ga seberapa, suami saya juga gajinya kecil, lalu mama gimana”  Demikian ungkap beliau.

Namun, ia tak pernah menyangka air minum yang dibelinya untuk keluarga membawa dirinya bertemu program usAHA Bantu Usaha dari UMKM usAHA bersama sang suami ia mendaftar program tersebut.

Lebih lanjut bu Murni menerangkan “Saya beli langganan isi ulang cobain daftar, saya mau, minta brosurnya. Saya daftar di google 2 bulan yang lalu”.

Mendengar kisah semangat usahanya yang luar biasa. UMKM usAHA organisasi binaan Paman AHA atau Pak Airlangga Hartato sangat terinsipirasi dengan usaha dan perjuangannya demi keluarga.

Disisi lain Pak Widuro sebagai TIM UMKM usAHA menjelaskan program kami usaha bantu usAHA karena Ibu Murni ini kita anggap sebagai pejuang yang tangguh bisa melewati pandemi dan terimakasih telah berjuang untuk perekonomian kita dimasa pandemi dan tetap semangat.

Ketua RW 01 mengucapkan terimakasih atas nama warga RW 01, RT 02 ini kepada Tim UMKM usaha bantu usAHA karena Ibu Murni telah dibantu usahanya dalam situasi pandemi ini.

Dari Ibu Murni kita belajar bahwa situasi dalam keadaan apapun tidak boleh membuat kita menyerah, pasti di luar sana banyak Ibu Murni lainnya yang berjuang untuk keluarga.

Tak lupa Ibu Murni berpesan kepada UMKM lainnya bahwa ujian yang kita hadapi harus tetap berusaha dan kita harus tetap bersemangat, untuk teman-teman yang sedang berjuang jangan patah semangat semoga usaha kalian penuh dengan berkah.