Indramayuinfo.com – Bu Ratem adalah sosok istri yang amat disayang suaminya. Ia tidak boleh mengerjakan pekerjaan berat sedikit pun. Ia juga selalu diminta untuk menghabiskan waktu di rumah.
Sedangkan suaminya akan siap sedia saat ia butuh apa-apa. Namun, semua berubah saat sang suami telah tiada. Sang suami meninggal karena tersambar petir saat sedang bekerja di sawah. Kini, Bu Ratem pun harus berjuang seorang diri, demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Sudah hampir 3 tahun Bu Ratem jualan risol sama bakso di depan rumahnya di Desa Kedokan Gabus Kecamatan Gabus Wetan Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:
- Paman AHA Ajak Pelaku UMKM Beralih Ke Digital
- Inovasi Makanan Jepang Rasa Lokal
- Penjual Cilung, Semangat Yang Tak Terhitung
- Kisah Ibu Sri, Penjual Lotek Asal Ungaran
Semenjak di tinggal suami Bu Ratem tidak ada yang menafkahi lagi. Oleh alasan itu kemudian Bu Ratem memiliki inisiatif sendiri untuk jualan.
Sejauh ini Bu Ratem tidak ada rencana untuk menikah lagi. Sebab ia selalu ke ingat sama almarhum suami yang amat ia cintai. Ia khawatir jika nikah lagi dapat suami yang tidak seperti almarhum suaminya.
Meskipun penghasilan dari jualan risol dan bakso tidak menentu ia tetap menjalani dengan ikhlas. Jika ia tidak jualan maka tidak ada pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari.
Semenjak suaminya meninggal Bu Ratem tidak pernah mendapat bantuan apapun. Sejauh ini ia selalu berjuang sendiri. Ia punya anak dan sudah punya menantu tapi belum bekerja semua.
Anaknya sempat mau belajar berkebun sama pamannya. Akan tetapi terkendala modal. jadi untuk sementara Bu Ratem yang menafkahi anak dan menantunya.
Berusaha di tengah pilunya ditinggalkan oleh sang suami berjuang seorang diri demi mencukupi kebutuhan ekonomi, jelas Ibu Ratem sosok wanita yang kuat dan sabar. Ia menjadi tulang punggung bagi anak dan menantunya yang seharunya memuliakannya.
Semoga semangat juang Bu Ratem menginspirasi kita semua yang sedang berusaha menggapai cita dan asa.