Indramayuinfo.com – Indonesia kaya akan tradisi dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi yang menarik dan masih dilestarikan hingga saat ini adalah adat Ngarot, sebuah upacara khas yang berasal dari masyarakat Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tradisi ini memiliki nilai historis dan kultural yang sangat berarti, terutama dalam konteks kehidupan pertanian masyarakat setempat.
Sejarah dan Makna Adat Ngarot
Adat Ngarot diyakini telah ada selama ratusan tahun. Istilah “Ngarot” berasal dari bahasa Sunda yang berarti “minum” atau “menyegarkan diri.” Filosofi di balik tradisi ini berkaitan dengan kesejahteraan dan kesuburan dalam bertani, sehingga sering dilaksanakan menjelang musim tanam padi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas tanah yang subur.
Selain berfungsi sebagai ungkapan syukur, Ngarot juga menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi dan memberikan penghormatan kepada para petani muda yang akan memulai masa tanam. Tradisi ini menanamkan nilai kebersamaan dan gotong royong dalam komunitas agraris Indramayu.
Prosesi Upacara Ngarot
Upacara Ngarot biasanya berlangsung setiap bulan November atau Desember, tergantung pada penanggalan pertanian. Pelaksanaan dipimpin oleh kuwu (kepala desa) setempat dan melibatkan pemuda-pemudi desa yang disebut panggalih (pemuda) dan manggarot (pemudi).
- Persiapan
- Pemuda dan pemudi yang ingin berpartisipasi harus memenuhi beberapa kriteria, seperti belum menikah dan memiliki perilaku baik di masyarakat.
- Peserta perempuan mengenakan kebaya berwarna-warni serta mahkota bunga sebagai simbol kesucian dan kesuburan.
- Peserta laki-laki mengenakan pakaian tradisional petani.
- Prosesi Ngarot
- Rombongan peserta berkumpul di balai desa.
- Kuwu memberikan wejangan berupa nasihat hidup dan doa keselamatan.
- Setelah wejangan, peserta menikmati hidangan khas bersama sebagai simbol kebersamaan dan rezeki yang melimpah.
- Ritual Hiburan dan Kesenian
- Setelah prosesi utama, upacara diakhiri dengan pertunjukan seni daerah, seperti tarian tradisional dan musik khas Indramayu.
- Warga desa turut merayakan dengan berbagai hiburan dan pesta rakyat.
Nilai Budaya dalam Ngarot
Tradisi Ngarot memiliki banyak nilai budaya yang tetap relevan hingga kini, antara lain:
- Gotong Royong: Mengajarkan pentingnya kerja sama dalam kehidupan sosial.
- Kesetiaan pada Tradisi: Memperkuat identitas budaya masyarakat agraris Indramayu.
- Kesucian dan Kesopanan: Peserta diharapkan memiliki perilaku baik sebagai simbol kemurnian hati.
Pelestarian Adat Ngarot
Di era modern ini, adat Ngarot tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indramayu sebagai warisan budaya. Pemerintah daerah juga mendukung tradisi ini dengan memasukkannya ke dalam agenda wisata budaya tahunan, sehingga lebih banyak orang dapat mengenal dan menghargai kekayaan tradisi lokal.
Adat Ngarot bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap alam dan warisan nenek moyang. Dengan terus menjalankan tradisi ini, masyarakat Indramayu menunjukkan bahwa budaya dan identitas lokal tetap memiliki tempat yang penting di tengah arus globalisasi.