Indramayuinfo.com – Orang Betawi yang ada di Bogor, pada kangen nggak nih sama jajanan kampung halaman? Kalua kangen silakan mampir dulu ke Jalan Sudirman. Tepatnya di sebelah Bogor Junction. Ada Asinan dan Lopis Betawi loh! Resepnya otentik banget, langsung turun temurun dari keluarga.
“Dagangan Lopis Betawi ini menunya menua keluarga, jadi tidak semua di daerah itu bisa bikin Lopis Betawi”. Ujar Pak Maryadi yang merupakan pedagang Lopis Betawi.
Baca Juga:
- 11.325 UMKM UsAHA Siap Bangkit Bersama Airlangga Hartarto
- Stroke Bukan Halangan Untuk Cari Rezeki
- Berkat Prakerja Omzet Ibu Mahmudah Naik 10 Kali Lipat
- Kisah Ibu Siti Bertemu Paman AHA, Dari Deg-Degan Jadi Penuh Guyon
Pak Maryadi ini sudah jualan Lopis Betawi dari tahun 2017 dan sempat punya lapak di 3 tempat yang berbeda.
Lebih lanjut Pak Maryadi menjelaskan “Dulu waktu pertama 4 karena belum ada Covid-19 atau pandemi, lokasinya ada di Pasar Caringin, Cikreteg, sama di Dramaga”
Karena adanya pandemi membuat Pak Maryadi menutup paksa 2 lapaknya. Semenjak ada pandemi dan juga pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), 2 lapak miliknya langsung drop. Sekarang yang bertahan hanya di Jalan Sudirman, di sebelah Bogor Junction dan di Pasar Cikreteg.
Penghasilannya juga jadi menurun drastis. Paling besar ia bisa dapatkan 350 ribu hingga 400 ribu. Bahkan pernah omsetnya drop hingga 60 ribu, karena tidak ada orang yang keluar.
Kendati demikian, Pak Maryadi tidak patah semangat. Justru, beliau semakin termotivasi cari cuan agar cepat kaya. Apalagi saudara-saudaranya sudah pada maju dan punya Mobil. Oleh karenanya Pak Maryadi ingin maju seperti saudara-saudaranya.
Semangat Pak Maryadi seperti ini perlu kita contoh. Jangan mau dikalahkan oleh keadaan, apalagi saat pandemi seperti ini. Serba sulit!
Sebagai sesama pedagang, Pak Maryadi menyebut cuma satu mentalnya. Percaya diri, jalani prokse walaupun dimasa paceklik atau pandemi, tetap berjualan. Karena dari berjualan kita berlatih sabar.
Terakhir pesan Pak Maryadi kepada masyarakat, kalau bisa beli dagangan UMKM dari rakyat kecil. Karena dari situlah mereka bisa hidup dan terjamin mutunya atau kualitasnya.














