Berusaha Bertahan Dengan Es Degan

Berusaha Bertahan Dengan Es Degan

Indramayuinfo.com – Kisah sulitnya bertahan hidup di masa pandemi dirasakan oleh banyak pedagang kecil, tak terkecuali Pak Ismail, penjual es degan asal Sidoarjo Jawa Timur.

Tidak mau menyerah dengan keadaan, Pak Ismail tetap berjuang bertahan hidup, meski harus makan dari sisa es degan dagangannya, yang tidak habis karena sepi pembeli.

Selama pandemi penghasilan Pak Ismail merasa tidak cukup. Jualan juga sangat susah, sebab pada masa genting pandemi semua wilayah membatasi pergerakan orang, termasuk juga pedagang.

Baca Juga:

Hal inilah yang membuat es degan Pak Ismail tidak laku karena semua orang juga merasa takut untuk keluar rumah atau bepergian. Karena memang ada anjuran juga untuk jaga jarak.

Mengalami penghasilan yang tidak cukup dan buat makan saja susah, akhirnya Pak Ismail memutuskan untuk pulang kampung. Sebab kalau ia paksakan untuk jualan, dagangannya tidak bakal laku.

Harapan itu akhirnya datang, program vaksinasi nasional yang sudah berjalan, membuat masyarakat kembali turun. Usahanya yang sempat sepi, kini berangsur ramai kembali.

“Kan orang-orang Indonesia udah pada tahu ya, udah vaksin semua kan gitu. Selama ada vaksin itu mbak ya dagangan saya baru kembali laku lagi. Lumayan dari pada dulu pandemi itu” Demikian ujar Pak Ismail

Usaha es degannya yang kembali ramai itu sangat berarti bagi Pak Ismail. Karena, dari es degan beliau bisa menghidupi keluarganya.

Mulai dari anak dan istri hingga ibunya serta adik-adiknya yang ada di kampung ia biayai fasilitas hidupnya dari hasil jualan es degan.

Mendengar kisah Pak Ismail membuat Tim UMKM usAHA binaan Paman AHA tergerak untuk memborong semua dagangan es degan Pak Ismail.

Terakhir Pak Ismail berpasan kepada teman-temannya yang memiliki profesi sebagai PKL atau pedagang kecil agar tetap semangat berjuang mencari uang meskipun jualan sempat pasang surut.