Generasi Milenial Sebagai Penggerak Dalam Mengimplementasikan Nilai-nilai Nasionalisme Masa Depan Bangsa Indonesia

Generasi Milenial Sebagai Penggerak Dalam Mengimplementasikan Nilai-nilai Nasionalisme Masa Depan Bangsa Indonesia

Generasi milenial atau generasi Y adalah kelompok demografi (generasi yang lahir antara tahun 1980-an hingga awal 2000-an). Generasi milenial pada kehidupan remaja hingga dewasa sangat akrab dengan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, laptop, gadget, smartphones, internet, dan games.

Sebagai generasi yang akan berperan sentral membawa kemajuan bangsa menuju Indonesia emas, maka generasi milenial wajib menjadi penggerak dalam menyebarkan nilai nasionalisme, sebagai bagian dari kecerdasan moral “Akhlakul Karimah” pada setiap kehidupan.

Ada beberapa ciri-ciri yang dimiliki generasi milenial, diantaranya

(1) No Gadget No Life, generasi milenal tidak bisa hidup jika jauh dari smartphone. Generasi milenial memandang kemudahan yang ditawarkan gadget dengan akses internet yang tidak terbatas memudahkannya dalam mencari informasi, hiburan, hingga pekerjaan.

(2) Generasi milenial suka dengan yang serba cepat dan instan, generasi yang berbarengan dengan majunya teknologi informasi telah mempengaruhi para milenal untuk serba cepat dan praktis.  Selain itu, mobilitas yang tinggi membuat generasi milenial memiliih yang serba instan dalam menunjang segala kehidupannya, mau makan? Mau belanja?, mau traveling semuanya tinggal pencet smartphone-nya.

(3) kritis terhadap fenomena sosial, generasi milenial yang memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas membuat mereka lebih aktif dalam memberikan opini terhadap fenomena sosial seperti politik, hiburan, ekonomi, pendidikan yang sedang terjadi di Indonesia.

(4) dikit-dikit posting, smartphone yang tidak pernah lepas di tangan generasi milenial membuatnya suka sekali dalam mengupload berbagai kegiatan seperti makan, kumpul, dan berbagi kegiatan untuk di posting di dunia maya seperti facebook, Instagram, twitter, dan whatsapp.

Beragamnya sumber informasi yang di terima generasi milneal, akses tanpa batas penggunaan gadget yang tak terbendung, harus di manfaatkan dengan hal-hal positif. Berbagai keuntungan yang di dapatkan dari berkembangnya teknologi informasi dan bonus demografi yang di miliki generasi milenial, harus dimanfaaatkan sebagai sarana untuk berlomba-lomba menebar kebaikan bagi bangsa dan negara. Salah satunya dengan semangat menyebarluaskan virus nasionalisme atau semangat cinta tanah air kepada seluruh anak bangsa Indonesia.

Nasionalisme atau semangat cinta tanah air adalah ruh bagi warga negara Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan dan cita-cita bersama dalam meujudkan kepentingan nasional.

Tujuan kembali harus dibumikan semangat nasionalisme adalah untuk mengembalikan lagi eksistensi bangsa Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, membumingkan kecintaan kepada tanah air, dan menyerukan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah final. Semua itu harus dimulai dan dikawal oleh para generasi milenial dalam kehidupan bermasyarakat.

Meneladani sikap nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat berbeda dengan yang diajarkan dalam pendidikan normal dan acara-acara formal seperti menyanyikan lagu kebangsaan, hormat bendera merah puith, ikuti acara kebangsaan dan lain-lain. Menjadi pioner dalam mengamalkan nasionalisme dalam kehidupan masyarakat harus ada dalam semua bidang kegiatan masyarakat, seperti kegiatan sosial dan keagamaan.

Generasi milenial sebagai generasi yang berjiwa muda di Indonesia dengan goalnya menuju Indonesia emas, tentu semangat dalam menjaga nilai-nilai cinta tanah air harus terus ditanamkan pada generasi bangsa selamanya. Menanamkan semangat cinta tanah air (nasionalisme) penting di gaungkan dalam kehidupan generasi milenial.

Penamanan semangat cinta tanah air (nasionalisme) dalam kehidupan masyarakat di mulai dari hal yang sederhana, dianataranya (1) nasionalisme ditanamkan pada kehidupan rumah. Keluarga sebagai pondasi penanaman nilai-nilai kehidupan sejak kecil, tempat untuk pulang beristirahat, tempat berbagi cerita dari berbagai kegiatan yang telah di lakukan bapak/ibu dan anak-anaknya, tempat saling menasehati dan memberi kasih harus di ajarkan terlebih dulu tentang nasionalisme.

Nasionalisme dalam kehidupan keluarga seperti menenamkan cinta kasih kepada orang tua dan saudara, selalu terbuka dalam segala hal yang terjadi di sekolah dan tempat kerja, memegang tanggungjawab penuh tentang hak dan kewajiban sebagai orang tua dan anak, menanamkan nilai-nilai agama dan budaya yang baik di lingkungan keluarga, menjaga nama baik keluarga dengan berprilaku sopan santun, menjaga kerapihan, kebersihan, dan keindahan rumah,  dan lain sebagainya.

Generasi milenial untuk menanamkan nilai nasionalisme selanjutnya yaitu, (2) di lingkungan tetangga (masyarakat). Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa hidup sendiri. Pada masyarakat Indonesia dalam lingkungan tempat tinggal, masyarakat biasanya hidup bertetangga.

Generasi milenal harus bisa menanamkan nilai nasionalisme pada lingkungan sekitar rumah (tetangga), seperti dengan saling berbagi rezeki, open mind jika dimintai pendapat, peka terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar tempat tinggal, menghormati dan menghargai tamu tanpa membeda-bedakan status ekonomi, sosial dan agama, ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan, menjaga marwah dan ketertiban masyarakat dengan prilaku saling menghormati dan sopan santun, saling menghargai berbagai perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat, serta ikut berpartisipasi dalam setiap upaya menjaga keamanan dan kenyamanan hidup bermsyarakat.

Penanaman nasionalisme generasi milenial pada (3) lingkungan kerja, sekolah, dan tempat bermain. Lingkungan kerja, sekolah, dan tempat bermain sebagai tempat berkegiatan para generasi milenial. Nilai nasionalisme  dan prilaku baik lainnya harus di teladani selamanya, di mulai dari lingkungan kerja, sekolah, dan pergaulan.

Penanaman nilai nasionalisme dalam prilaku di lingkungan kerja, sekolah, dan pergaulan, yakni menghormati sesama rekan kerja, bersikap sopan santun dalam berbagai situasi, saling tolong menolong, bersika bijak dan menjunjung tinggi persahabatan dengan tidak terpecah belah dan bermusuhan karena adanya perbedaan politik, isu SARA (suku, agama, ras, antar golongan), positif thinking dalam melihat perbadaan di lingkungan kerja, sekolah, dan teman bergaul, dan bersikap dewasa dengan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai berita yang tidak benar, tidak mudah menghakimi kesalahan orang lain dan menjunjung tinggi persatuan dan persaudaraan dalam lingkungan kerja, sekolah, dan teman bergaulan.

Nilai-nilai nasionalisme yang perlu di sebarluaskan oleh generasi milenial berikutnya, (4) penanaman nilai nasionalisme di kehidupan dunia maya. Generasi milenial sebagai generasi yang berbarengan dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan generasi milenial dengan mudah mendapatkan berbagai informasi yang di dapat dengan mudah melalui smartphone maupun laptop.

Berkembang pesatnya media sosial dan berbagai sumber berita lainnya, harus dimaksimalkan dan di isi dengan hal-hal positif. Adapun cara menanamkan nilai-nilai nasionalisme di dunia maya seperti mengisi media sosial dengan berbagai konten positif atau tulisan yang bernuansa menjaga persatuan bangsa, tidak terprovokasi dan mudah percaya terhadap berita-berita yang belum tentu kebenarannya, merespon segala kejadian dengan pandangan yang positif, tidak mengikuti akun-akun kelompok yang ingin memecah bela bangsa, bijak dalam memanfaatkan tekhnologi informasi seperti media sosial, tidak ikut meramaikan dan menyebarluaskan informasi yang dapat menimbulkan keributan, membuat konten dan tulisan yang dapat membangun semangat persatuan sebagai bangsa yang bersatu, dan selalu bersikap cerdas dalam melihat berbagai informasi di dunia maya.

Upaya menanamkan nasionalisme dalam kehidupan harus terus di upayakan oleh generasi milenial demi menuju Indonesia emas. Nasionalisme adalah bentuk dari nilai kehidupan yang cinta kedamaian hidup dalam kebersamaan. Bukan semata-mata cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia hanya sebatas perkataan seremonial belaka. Tetapi, harus di realisasikan dalam kehidupan di rumah, sekolah, tempat kerja, dan dunia maya.

Nasionalisme atau cinta terhadap tanah air, harus di realisasikan dalam setiap kehidupan generasi milenial. Pahlawan dalam di zaman sekarang dalam perspektif oleh generasi milenial adalah orang-orang yang mampu bersikap sopan santun di rumah dan bermasyarakat, berfikir positif thinking dalam kegiatan di sekolah maupun temat kerja, dan bersika dewasa dalam memilah-milah berbagai informasi di berbagai media sosial, itulah pahlawan bagi bangsa Indonesia saat ini, generasi milenal yang cerdas berfikir dan cerdas berprilaku dalam kehidupan nyata dan di dunia maya.

Pahlawan dalam perspektif generasi milenial ialah yang mampu menjadi teladan yang baik bagi lingkungan sekitar tempat tinggal dan lingkungan kehidupan dunia maya, dengan menyebarluaskan nilai-nilai nasionalisme sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia yang bersatu berdaulat adil dan makmur dengan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.

Penulis : Abdul Rois

Baca Juga :