Indramayuinfo.com – Dari dulu Golkar sering menjadi rival PDIP dalam kancah politik. Namun dalam koalisi pemerintahan Jokowi mereka bersama-sama membantu untuk mewujudkan visi misi Jokowi menjadi Presiden Indonesia.
Sekarang, partai Golkar yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto bergabung dengan 7 partai lain menolak pemilu dengan sistem proporsional tertutup, yaitu pemilu dengan sistem dimana pemilih hanya dapat memilih partai politiknya dan tidak dapat memilih kandidatnya.
Baca Juga:
- Dia Ramayana Ajak Warga Indramayu Waspadai Pinjol Ilegal
- Karakter Pemimpin Seperti Apa, Yang Tepat Untuk Indonesia?
- Dia Ramayana Sukses Gelar Open Turnamen Karate Dira Cup Se Ciayumajakuning
Kandidat kelak akan ditentukan oleh partai. Ditengah-tengah penolakan dari berbagai partai PDIP justru berbeda. Partai ini justru sangat mendukung pemilihan legislatif dan kepala daerah melalui partai saja.
Sementara Golkar tidak mau diam saja membiarkan semua itu terjadi. Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto bersama perwakilan partai lain berkumpul dan dengan lantang menentang kemunduran demokrasi Indonesia.
Kenapa sih ditentang keras? karena sistem proporsional tertutup sama saja seperti kita membeli kucing di dalam karung. Masyarakat jadi tidak tahu menahu siapa yang akan menjadi wakil mereka di Parlemen nanti.
Bahkan juga tidak tahu siapa yang akan mengurus mereka di daerah sendiri. Ini seperti menghilangkan hak-hak rakyat dengan membiarkan segalanya dalam keputusan partai politik.
Dari pertentangan ini kita bisa melihat mana partai yang maju bersama rakyat dan partai yang memanfaatkan atas nama rakyat.