Indramayuinfo.com – Pak Herdi Astoro, merantau dari Tegal untuk berdagang nasi goreng Jaya Teja di Kabupaten Bandung.
Dengan pengalaman tiga tahun lebih, beliau paham betul bahwa pemasaran, penjualan, lokasi sangat mempengaruhi pemasukan. Terutama dengan peraturan dan keterbatasan untuk berusaha di masa pandemi.
Baca Juga:
Beliau mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang membuat Pak Herdi harus rela hidup terpisah dengan anaknya di kampung halaman.
“Untuk dapat uang 300 saja susah, 300 ribu untuk nasi goreng itu gimana ya. Kerasa banget semenjak pandemi ini. Pernah satu malam cuma laku 7 piring. Sempat putus asa dan merasa sedih” Terang Pak Herdi
Bahkan di tengah perjuangannya, musibah datang menjerat Pak Herdi dalam bentuk penipuan pinjaman Online.
Pak Herdi tahu, bahwa menyarah bukanlah pilihan. Dan ia pun terus berjuang dalam berdagang nasi goreng Jaya Teja untuk keluarga dan masa depan anak-anaknya.
Kesaksian pemilik kontrakan dimana Pak Herdi tinggal, mengakui jika Pak Herdi merupakan orang yang memiliki jika pekerja keras dan ulet.
Pak Herdi berharap agar suatu saat nanti anak-anaknya mempunyai kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya. Kalau orang tuanya penjual nasi goreng, ia berharap anaknya bisa menjadi PNS.
Program usAHA bantu Usaha yang di gagas Paman AHA atau Airlangga Hartarto sangat dirasakan manfaat baiknya oleh Pak Herdi.
Selama adanya pandemi Pak Herdi dan beberapa pelaku UMKM lainnya mengalami penurunan penghasilan. Dengan adanya UMKM usAHA dengan program usAHA bantu Usaha ini sangat membantu para pelaku usaha.
Terakhir Pak Herdi berpesan agar semua pelaku usaha tetap semangat, sebab namanya usaha pasti ada naik dan ada turunnya. Tetap di jalani atau dilakukan demi keluarga tercinta.
Pak Herdi mengajarkan kita, bahwa tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya bernasib sama seperti mereka.
Tapi, setiap orang tua pasti akan selalu memimpikan anaknya bisa lebih dari mereka.