Indramayuinfo.com – Ibu mana yang tidak bersedih saat melihat anaknya berbohong. Apalagi sampai menjadi seorang penghianat. Tidak akan pernah terpikirkan oleh beliau bahwa rahimnya akan melahirkan sosok jauh dari kebaikan.
Membesarkan anak tidaklah mudah seperti apa yang terlihat, suka duka tentunya dilalui dengan penuh balutan doa. Berharap kelak sang anak menjadi sosok yang hebat dan berguna bagi bangsa.
Para pemimpin yang kita kenal seperti pak Anies dan pak Ganjar tentunya tak lepas dari hantaran doa dan perjuangan ibunda yang mengiringi setiap langkah perjalanan karier mereka.
Baca Juga:
- Pengakuan Itu Penting, Apalagi Kalau Buat Jadi Pemimpin!
- Karakter Pemimpin Seperti Apa, Yang Tepat Untuk Indonesia?
- Awas Pinjol! Kalua Butuh Modal Usaha, KUR Solusinya!
Tidak hanya doa, orang tua rela berkorban apa saja mau harta bahkan mimpi masa mudanya demi kesuksesan sang anak. Tiba-tiba segelintir orang muncul dengan ambisi menggebu-gebu meminta para pemimpin itu maju nyapres dengan segala cara.
Termasuk dengan cara mengkhianati para sosok yang telah banyak berjasa mendorong karier mereka berkembang hingga seperti sekarang.
Kita lihat pak Anies didorong untuk maju capres disaat kita semua tau pak Prabowo telah deklarasi maju capres terlebih dahulu. Beliau dijadikan sosok penantang bagi pak Prabowo yang sudah berjasa dalam karier politiknya selama ini.
Begitu juga dengan pak Ganjar, beliau di dorong untuk berkhianat pada ibu Megawati yang telah membesarkan beliau dengan memintanya keluar dari PDIP dan mencari suaka lewat partai lain demi memenuhi ambisi segelintir orang yang ingin melihat beliau maju jadi calon Presiden.
Semua ini secara tak langsung menghancurkan semua keagungan doa-doa yang selama ini mereka terima, dan semua hanya demi ambisi siapa? ibunda para pemimpin itu juga tidak ingin anaknya bertindak khianat.
Lalu apa yang kita harapkan? pemimpin seperti apa yang lahir dari sebuah pengkhianatan.