Indramayuinfo.com – Mendekati perayaan Natal dan tahun Baru, Indonesia menaikan status PPKM menjadi level 3 secara serentak.
Eits, kalian jangan sedih! Karena tidak selalu yang naik level itu punya efek buruk, loh! Ini nih contohnya, 3 keuntungan PPKM naik level.
Pertama, bisa menekan penyebaran dan kasus aktif Covid-19. Sampai saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan. Tentu perlu kewaspadaan yang ekstra untuk mencegah kasus kembali naik.
Baca Juga:
- Karakter Pemimpin Seperti Apa, Yang Tepat Untuk Indonesia?
- Optimisme Bangkit Dari Pandemi, Jangan Mudah Terpecah Belah!
- Pemuda Sebagai Tulang Punggung Kemajuan Suatu Daerah
Kedua, dinaikannya level PPKM pada perayaan hari besar juga bisa mencegah varian baru dari Covid-19 yang muncul akibat adanya perkumpulan dan mobilitas besar-besaran, yang nantinya akan memperpanjang pandemi.
Nah, yang ketiga adalah untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia.
Dengan 3 hal tersebut yaitu menekan penyebaran dan kasus aktif Covid-19, mencegah varian baru dari Covid-19, serta menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Pastinya sangat menguntungkan buat kita.
Sebab, jika semua itu tercapai maka kita bisa kembali melakukan mobilitas serta aktivitas di luar rumah, dan pandemi juga bisa cepat pergi dari Indonesia. Kalian juga jangan sampai lupa sama prokes 5M + 1V ya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga berpesan “Jaga diri, keluarga, lingkungan, dan sesama. Tetap waspada dan disiplin menaati aturan pemerintah demi kamaslahatan kita semua”.
Tapi akhirnya, pada 7 Desember 2021. Pemerintah membatalkan rencananya tersebut. Karena menganggap Indonesia sudah siap buat menangani libur perayaan akhir tahun.
Padahal kalau PPKM level 3 diberlakukan ada beberapa manfaatnya sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.
Nah, kalian tim yang setuju PPKM Level 3 atau tim yang tidak setuju? Silakan komentar dan kasih tahu alasannya.
