Indramayuinfo.com – Pergi berhaji adalah cita-cita Umat muslim, tapi untuk menuju kesana setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dan ini adalah jalan Ibu Haji Yani.
Ibu Mahyani atau lebih di akrab dengan sebutan Ibu Yani merupakan pedagang Nasi Ulam yang sehari-hari berjualan di Jalan Pejaten Barat 4 Jakarta Selatan.
Ia berjualan Nasi Ulam khas Batawi sejak tahun 1977. Alasan ia memilih jualan Nasi Ulam karena sangat jarang orang yang menjual Nasi Ulam. Berbeda dengan Nasi Uduk, dimana banyak sekali yang menjualnya.
Baca Juga :
- Berusaha Bertahan Dengan Es Degan
- usAHA Borong Usaha
- Demi Keluarga Di Rumah Bapak Rela Bertaruh Nyawa
- Karakter Pemimpin Seperti Apa, Yang Tepat Untuk Indonesia?
Ibu Yani memiliki seorang ayah keturunan Belanda, namun pergi dan menitipkan Yani kecil di rumah Neneknya, dalam keadaan yang serba kekurangan.
Sepanjang hidupnya Ibu Yani tidak pernah merasakan pendidikan di sekolah formal, sebab Neneknya meminta agar dirinya mengaji saja.
Sebelum jualan Nasi Ulam, Ibu Yani suka kuli atau juga kerja agar bisa hasilkan uang. Jika memanfaatkan gaji suaminya yang bekerja sebagai Guru Agama tentu tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Suatu ketika sang suami yang mendapatkan sponsor haji dari seseorang, namun hanya untuk satu orang saja. Walaupun begitu Ibu Yani tetap bertekad untuk tetap mendampingi suami ke Masjidil Haram dengan biaya sendiri.
Akhirnya Ibu Yani mulai menambung dari keuntungan jualan Nasi Ulam, bahkan ada yang memberikan pinjaman biaya berangkat haji untuk dirinya. Setelah empat tahun berangkat haji, ia baru bisa melunasi hutangnya dari hasil nabung.
Mendengar cerita tersebut, Tim UMKM usAHA yang merupakan organisasi binaan Paman AHA memborong semua dagangan Nasi Ulam Ibu Yani.
Untuk semua UMKM diluar sana, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya usaha anda, Jangan pernah berhenti untuk bermimpi.
Jangan lupa kalau lewat Jalan Pejaten 4 Jakarta Selatan, mampir ke Nasi Ulam Ibu Hj. Yani. Silakan coba dan rasakan sendiri kenikmatannya.