Peran Pemuda Dalam Implementasi Ilmu Manajemen Terhadap Pembangunan Daerah

Peran Pemuda Dalam Implementasi Ilmu Manajemen Terhadap Pembangunan Daerah

Berbicara tentang pembangunan daerah, tentu tidak terlepas dari peran seorang pemuda. Pemuda adalah salah satu bentuk alat akselerasi dalam pembangunan daerah. Pemuda juga merupakan bentuk nyata adanya perjuangan dan pergerakan dalam sebuah aksi nyata bila terjadi sebuah penyimpangan dalam sosial yang ada, aktualisasi yang jelas dalam setiap langkah gerak juangnya.

Generasi muda merupakan harapan masyarakat terhadap perubahan bangsa. Pemuda diharapkan mampu membaca lingkungan dan analisis sosial yang terjadi dalam suatu daerah yang mereka tinggali, menjunjung tinggi tanah daerah kelahiran yang membentuk karakter diri dan kepribadian diri, sebut saja daerah itu adalah “Indramayu”.

Ketika ada pepatah yang mengatakan “pemuda adalah penerus bangsa” itu semua sangatlah benar karena pemuda adalah generasi penerus dalam estafet pembangunan negeri dan daerah secara berkelanjutan dan terus menerus akan menjadi roda estafet kepemimpinan bangsa.

Pemuda merupakan harapan-harapan masyarakat dalam negeri ini, ketika pemuda sudah terbangun emosional yang kuat, saling memiliki, saling bertukar gagasan dalam perjuangan dan pergerakan daerah ini maka akan kokohlah pondasi yang kuat dalam suatu  daerah.

Kekuatan pemuda sangatlah berpengaruh dalam setiap langkah perjuangan dan pergerakan dalam pembangunan daerah, pemuda harus memiliki tujuan yang jelas, tujuan yang sama dalam menuju perubahan pembangunan yang lebih baik.

Setiap perjuangan dan pergerakan yang akan diambil setiap langkahnya , harus memiliki modal utama yang dijadikan senjata mereka dalam berperang yakni pemuda harus memiliki intelektualitas yang tinggi dalam perjuangannya, karena daya kritis pemuda perlu ditumbuhkan dalam menganalisis sosial dilingkungan sekitarnya, itulah yang perlu ditumbuhkan dan dipelihara oleh para pemuda yang konon katanya sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa.

Mengutip dari perkataan Bapak bangsa Indonesia yang sering disebut The Founding Fathers, pelopor Negeri bangsa Indonesia beliau adalah pemimpin pertama negara Indonesia. Beliau berkata “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya.

Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia” sudah jelas dari ungkapan beliau yang mengharapkan pemuda-pemuda daerah yang mampu mengguncangkan dunia.

Pemuda-pemuda yang masih tertidur dalam dunia hitamnya, dalam lembar keabstrakan hidupnya, dan kekecewaan harapan dalam masa depannya dan kini saatnya pemuda masa kini bangun dari kehitaman tidurnya, dari ketidakjelasan masa depannya dan kita sama-sama menghantarkan mimpi itu ke dalam dunia nyata dan menjawab dari mimpi dan kegelisahan yang dirasakan dan kita wajib membenahi itu semua, kita sama sama menghimpun diri dalam membangun daerah.

Pemuda memiliki peran strategis dan dasar hukum yang jelas yakni yang terkandung dalam “UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 2009 TENTANG KEPEMUDAAN” pada Pasal 3

“Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Dalam pembangunan daerah perlu adanya strategi dalam proses pembangunan, strategi yang digunakan bisa menggunakan fungsi manajemen, diharapkan dengan menggunakan fungsi manajemen dapat mengatur sumber daya manusia dengan sistematis, berarti dalam konteks ini sumber daya manusia yang ada adalah pemuda itu sendiri.

Dalam membangun daerah saya menggunakan fungsi manajemen menurut  teori George Terry “planing, organizing, actuating, controlling” George Terry merupakan ahli manajemen, teori-teori yang dia kemukakan berhasil menghasilkan sesuatu yang baik dalam penggunaannya, Beliau presiden ke 14 Akademi Manajemen.

Principles of Management juga berhasil meraih beberapa penghargaan pada tahun 1979. George Terry lahir di Amerika Serikat pada tahun 1909 dan menutup usianya ditahun 1979.

Langkah pertama yaitu perencanaan, ada istilah If you fail to plan, you are planning to fail”  Dalam membangun perlu adanya perencanaan dalam pembangunan daerah, perencanaan ini merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling utama dalam merumuskan tujuan.

Dalam perencanaan meliputi penyusunan strategi dan mengembangkan gagasan yang ada kemudian dikembangkan detail secara teknis, dalam merencanakan sebuah pembangunan daerah tidak terlepas dari unsur 5W+1H ? unsur tersebuat meliputi:

  1. What: Apa tujuan yang ingin dicapai oleh pemuda dalam pembangunan daerah?
  2. Why: Mengapa hal tersebut dijadikan sebagai tujuan dari pembangunan daerah oleh pemuda?
  3. Where: Dimana lokasi yang paling tepat untuk membangun daerah dengan perubahan yang jelas?
  4. When: Kapan pembangunan harus diselesaikan agar tujuan tercapai (berhubungan dengan jadwal)?
  5. Who: Siapa orang-orang yang tepat yang harus dipilih untuk melaksanakan pembangunan daerah sehubungan dengan tujuan pemuda ?
  6. How: Bagaimana metode atau cara melaksanakan pembangunan daerah dalam upaya pencapaian tujuan pemuda?

Langkah kedua yang harus dilakukan oleh pemuda yakni organizing atau sering disebut pengorganisasian, pengorganisasian adalah proses mengatur, mengelompokkan sumber daya manusia yang ada dalam mencapai tujuan bersama.

Tujuan bersama di sini berarti kepada tujuan pemuda yaitu untuk membangun daerah pengorganisasian ini juga merupakan proses pembagian jobdes dan strategi dalam menyusun pembangunan daerah dan arah gerak dari pemuda itu sendiri.

Kemudian langkah yang ketiga dalam pembangunan daerah yaitu actuating atau pelaksanaan, pelaksanaan ini sesuai dengan tugas masing-masing yang telah di tentukan sebelumnya. pelaksanaan dalam proses pembangunan desa seperti apa dan bagaimana?

Langkah terakhir yaitu controlling atau pengawasan proses ini lebih menekankan kepada pengamatan dari setiap proses yang dilakukan dari sebelumnya, dari proses yang sudah direncanakan dalam proses perencanaan, dan tujuan adanya pengawasan ini untuk mengevaluasi untuk kedepannya.

Dalam manajemen tentu tidak lepas kaitannya dengan organisasi itu sendiri, karena dalam fungsi manajemen perlu adanya sebuah wadah yang menampung potensi-potensi pemuda itu semua oleh karenanya wadah yang cocok dan tepat adalah dengan berhimpun dalam suatu organisasi, karena organisasi itu sendiri memiliki arti sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama dalam organisasi yang memiliki aturan main dalam suatu organisasi dalam setiap gerak langkah perjuangannya.

Ketika potensi-potensi yang dimiliki oleh para pemuda sudah terkonsep dalam suatu organisasi maka akan mempermudah dalam gerak membangun daerah karena memiliki tujuan bersama yaitu membangun daerah yang lebih maju.

Dalam manajemen organisasi tidak terlepas adanya sebuah pemimpin, pemimpin ini memiliki peran strategis dalam baik buruknya suatu organisasi, karena pemimpin merupakan sosok yang melaksanakan fungsi-fungsi manajemen  yang telah disebutkan di atas, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Pemimpin bisa dikatakan sebagai unjung tombak dari organisasi, tergantung mau dibawa kemana suatu organisasi yang dia pimpin. Karena dalam seorang pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan yang berbeda yaitu jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang mempunyai awalan “pe” dan akhiran “an” yang menunjukkan sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin itu sendiri.

Oleh karena itu peran pemuda pada saat ini bisa ditarik kesimpulan bahwa pemuda memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan daerah dengan cara memiliki tujuan bersama dalam membangun daerah yang terhimpun dalam suatu organisasi dan pemudalah yang berhak menjadi penerus estafet kepemimpinan.

Lebih dari itu, pemuda juga mampu mengonsep pembangunan daerah untuk pembangunan ke depan dengan cara pemuda berkarya yang diharapkan untuk menjadi pemimpin negeri, pemimpin daerah dan dan pemuda yang memiliki sistem, pemuda yang memiliki kemampuan, dan pemuda yang mampu berkibar semangat perjuangan dan semangat yang merah membara yang tak kenal mati.

Penulis : Diana Safitri (Manajemen Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Peran Pemuda