Program Kampus Mengajar Solusi Literasi Di Masa Pandemi

Program Kampus Mengajar Solusi Literasi Di Masa Pandemi

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sudah satu tahun lebih masyarakat Indonesia hidup di tengah pandemi Covid-19 ini.

Pandemi Covid-19 ini mempengaruhi banyak sektor, baik sektor ekonomi, pariwisata, dan sektor-sektor lainnya, serta termasuk sektor pendidikan.

Dalam masa pandemi saat ini, beberapa negara termasuk Indonesia diwajibkan untuk menggunakan metode BDR yaitu belajar dari rumah, dengan menerapkan pembelajaran sistem daring atau dalam jaringan (online).

BDR atau belajar dari rumah merupakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan  sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi, seperti aplikasi Zoom, WhatsApp, google meet, google classroom, dan e-learning.

Perkembangan teknologi dimanfaatkan oleh pemerintah dan sekolah di masa pandemi Covid-19, sebagai sarana proses pembelajaran.

Namun pada pelaksanaan pembelajaran dengan sistem daring ini memiliki banyak keterbatasan, khususnya siswa sekolah dasar yang tinggal di desa, dikarenakan masih banyak siswa-siswi yang masih belum memiliki gawai. Hal tersebut sangat berdampak pada kegiatan belajar mengajar, termasuk kegiatan literasi siswa sekolah dasar.

Pada bulan Februari 2021, Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program kampus mengajar angkatan 1.

Kampus mengajar angkatan 1 merupakan salah satu program kampus merdeka yang bertujuan untuk membantu guru-guru dan siswa-siswi sekolah dasar di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) selama kurang lebih 3 bulan yang dilaksanakan dari tanggal 22 Maret-26 Juni 2021.

Program Kampus Mengajar Solusi Literasi Di Masa Pandemi
Program Kampus Mengajar Solusi Literasi Di Masa Pandemi

Program Kampus mengajar ini diikuti kurang lebih sebanyak 15.000 mahasiswa yang lolos seleksi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sekolah dasar yang dipilih menjadi tempat pengabdian program kampus mengajar angkatan 1 ialah sekolah yang memiliki akreditasi C. SD Negeri Pranti merupakan salah satu sekolah yang menjadi tempat pengabdian untuk mahasiswa program kampus mengajar angkatan 1.

SD Negeri Pranti terletak di Desa Pranti, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pelaksanaan kegiatan belajar di SD Negeri Pranti ini dengan menjalankan pembelajaran tatap muka dengan durasi waktu hanya 90 menit dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut dikarenakan siswa-siswi SD Negeri Pranti banyak yang tidak memiliki gawai, sehingga pihak sekolah dengan terpaksa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka supaya siswa-siswi tetap mendapatkan pelajaran.

Banyak kegiatan yang dilakukan di SD Negeri Pranti selama 3 bulan program kampus mengajar angkatan 1, salah satu program wajibnya yaitu literasi.

Literasi merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memahami setiap informasi yang diperoleh melalui kegiatan membaca dan menulis.

Banyak manfaat yang didapat dari literasi yang diterapkan dalam program kampus mengajar angkatan 1, seperti dapat menambah ilmu dan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, serta dapat melatih seseorang berpikir kritis.

Kegiatan literasi yang dilakukan di SD Negeri Pranti yaitu literasi baca tulis, literasi numerisasi, dan literasi sains. Literasi baca tulis merupakan kemampuan memahami isi teks tertulis dan kemampuan untuk menulis.

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu membantu siswa yang belum bisa membaca, dan membantu meningkatkan siswa terhadap minat baca. Kegiatan menulis pun kerap dilakukan, seperti membantu siswa kelas 1 SD yang masih belum mengenal huruf, dan membantu siswa kelas 3-6 membuat sebuah karangan cerita pendek.

Selain literasi baca tulis, mahasiswa kampus mengajar angkatan 1 membantu literasi numerisasi. Literasi numerisasi merupakan kemampuan untuk memahami bilangan atau angka, dalam perhitungan matematika.

Kegiatan yang dilakukan dalam literasi numerisasi yaitu membantu siswa dalam belajar perhitungan dasar, yaitu penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.

Literasi sains juga dilakukan dalam program kampus mengajar angkatan 1 di SD Negeri Pranti. Literasi sains merupakan kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial di sekitar peserta didik.

Hal ini dapat diartikan juga sebagai pengetahuan untuk memperoleh sesuatu yang baru, dapat menjelaskan fenomena ilmiah, dan membantu peserta didik untuk mengambil kesimpulan berdasarkan fakta yang terjadi.

Kegiatan literasi sains yang dilakukan mahasiswa kampus mengajar Angkatan 1 bersama  siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Pranti yaitu memperkenalkan sebuah praktikum sederhana mengenai penjernihan air dengan alat dan bahan yang diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti botol bekas air mineral, pasir, dan batu kerikil.

Melalui kegiatan praktikum sederhana tersebut siswa-siswi dapat belajar, menambah wawasan, dan juga dapat menyimpulkan suatu kejadian.

Semua kegiatan literasi yang diadakan di SD Negeri Pranti, baik literasi baca tulis, literasi numerisasi, dan literasi sains, terlaksana dengan baik.

Seluruh siswa-siswi SD Negeri Pranti sangat antusias dalam mengikuti semua kegiatan literasi yang menjadi program wajib kampus mengajar Angkatan 1 ini.

Dengan antusiasme itu, diharapkan siswa-siswi SD Negeri Paranti dapat memahami akan pentingnya literasi di masa pandemi, juga dapat menambah pengetahuan, informasi, dan dapat meningkatkan semangat belajar, serta minat baca siswa.

Penulis : Anis Habibah (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).